Kulihat tubuhku diseret dengan kejam Oleh wajah-wajah yang bengis lagi beringas
Tanganku dirantai, kakiku dibelenggu Tubuhku dicambuk dan dilempari dengan batu
Rasa sakit dan perih tak terperi
Namun segala siksa dan azab terus mendera
Didepanku menunggu jurang lebar yang menganga
Dipenuhi dengan batu-batu api yang menyala-nyala
Aku tak bisa lagi sambat Mulutku telah tersumbat oleh rasa sakit yang hebat
Aku tak kuasa untuk mengeluh, Lidahku telah kelu dibalut perih yang membeku
Wajah-wajah yang bengis berkata:
Wahai Aska S inilah tempat kembalimu “Neraka”
Tempat dimana para munafik berada Tempat kepalsuan dan semua topeng dibuka
Kau sholat hanya agar kau disebut taat,
Kau berpuasa supaya kau disebut zuhud,
Kau bersedekah mengharapkan gelar dermawan,
Kau pergi haji agar semua orang menaruh hormat
Kau berdakwah biar semua orang menganggapmu alim,
Kau berpuisi memuji Allah supaya kau disebut sang Pecinta,
Kau mengobral kebaikan agar kau dimuliakan,
Kau berjuang dijalan-Nya agar kau disebut mujahid
Tapi Allah Tahu bahwa semua yang kau lakukan itu palsu,
Dia mengawasi semua yang tersembunyi dalam hatimu,
Dia melihat segala yang terbetik dalam isi kepalamu
Wahai Aska, inilah tempat kembalimu: “NERAKA”



